Review Film: Catatan Akhir Sekolah (2005)

 



Catatan Akhir Sekolah, disutradarai oleh Hanung Bramantyo, adalah film drama Indonesia yang merangkum kehidupan dan persahabatan di masa sekolah. Berikut adalah beberapa aspek film ini:

Sinopsis: Film ini mengisahkan kisah empat sahabat—Bimo (diperankan oleh Tora Sudiro), Boy (diperankan oleh Lukman Sardi), Stuppy (diperankan oleh Aming), dan Sapto (diperankan oleh Yama Carlos)—yang memulai persahabatan mereka di sebuah SMA di Yogyakarta. Mereka mengalami berbagai dinamika persahabatan, cinta, dan tantangan hidup sebelum memasuki fase dewasa.

Aspek Positif:

  1. Dinamika Persahabatan: Film ini berhasil menangkap dinamika kompleks persahabatan di masa sekolah, dari keceriaan hingga konflik dan pengorbanan.

  2. Kemampuan Akting: Para pemeran, terutama Tora Sudiro dan Lukman Sardi, memberikan penampilan yang kuat, membawa kehidupan pada karakter-karakter mereka.

  3. Latar Tempat yang Autentik: Pemilihan lokasi di Yogyakarta memberikan sentuhan keautentikan pada cerita, memperkaya pengalaman penonton dengan nuansa lokal.

Aspek Negatif:

  1. Klise Tropes: Beberapa elemen cerita dan karakter mungkin terasa klise atau sudah sering ditemui dalam film-film sejenis.

  2. Pendekatan Penceritaan yang Konvensional: Film ini mungkin mengikuti pola penceritaan yang sudah sering terlihat dalam film-film drama sekolah.

Info Menarik:

  1. Inspirasi dari Karya Sastra: Catatan Akhir Sekolah terinspirasi dari kisah nyata yang terdapat dalam buku catatan akhir SMA yang ditulis oleh seorang siswa.

  2. Penghargaan dan Nominasi: Film ini meraih berbagai penghargaan dan nominasi, termasuk di Festival Film Indonesia (FFI) 2005, dengan Tora Sudiro meraih penghargaan Aktor Terbaik.

  3. Sebuah Nostalgia: Film ini sering dianggap sebagai salah satu film yang mewakili nostalgia dan kehidupan di masa sekolah bagi penonton Indonesia.

Catatan Akhir Sekolah adalah perjalanan sentimental melalui masa-masa sekolah dan persahabatan. Meskipun menggunakan beberapa tropes yang sudah sering digunakan dalam genre sejenis, film ini tetap berhasil menyentuh hati penonton dengan penggambaran kehidupan sekolah yang penuh warna dan mendalam.

Post a Comment