Google Doodle: Perubahan Logo yang Menghibur dan Mendidik

 



Google Doodle adalah perubahan logo Google yang biasanya bersifat sementara dan dibuat untuk memperingati hari libur, acara, pencapaian, dan tokoh terkenal di seluruh dunia. Doodle pertama kali dibuat pada tahun 1998 oleh pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, untuk memberi tahu pengguna tentang ketidakhadiran mereka pada festival Burning Man. Sejak saat itu, Doodle telah menjadi bagian ikonik dari Google, dengan ratusan Doodle baru dibuat setiap tahun.


Doodle statis: Ini adalah Doodle sederhana yang hanya mengubah tampilan logo Google.

gambar Doodle Pertama 

Burning Man Festival, 30 agustus 1998

https://doodles.google/doodle/burning-man-festival/


Doodle interaktif: Doodle ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan mereka, seperti bermain game atau memecahkan teka-teki.





Seri Doodle: Doodle ini terdiri dari beberapa Doodle yang terkait dengan tema tertentu, dirilis selama beberapa hari atau minggu.


Doodle dibuat oleh tim seniman dan insinyur Google yang bekerja sama untuk menemukan ide-ide kreatif dan mengembangkan cara untuk mewujudkannya. Beberapa Doodle sangat sederhana, sementara yang lain bisa sangat rumit dan melibatkan teknologi canggih.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Google Doodle begitu populer:

  • Mereka menyenangkan dan penuh kejutan: Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda lihat ketika Anda membuka halaman Google, yang membuat Doodle menyenangkan untuk dilihat.
  • Mereka mendidik: Doodle dapat digunakan untuk mengajari orang tentang berbagai topik, dari sejarah dan sains hingga seni dan budaya.
  • Mereka merayakan keberagaman: Doodle menampilkan budaya dan orang-orang dari seluruh dunia, yang membantu mempromosikan pemahaman dan toleransi.

Google Doodle telah menjadi cara yang menyenangkan dan mendidik untuk merayakan berbagai peristiwa dan orang-orang penting di seluruh dunia. Doodle telah membantu Google menjadi lebih menarik dan informatif bagi penggunanya, dan telah membantu mempromosikan pemahaman dan toleransi. 

Post a Comment